Penjelajahan angkasa

Penjelajahan angkasa adalah eksplorasi fisik dari benda di luar Bumi dan biasanya menyangkut teknologi, ilmu pengetahuan, dan politik yang berhubungan dengan luar angkasa. Salah satu yang paling terkenal dan aspek penting dari penjelajahan angkasa adalah pendaratan manusia pertama di bulan dalam perlombaan angkasa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dari fiksi ke kenyataan


Ide mengirim objek ke angkasa terdapat di dalam pikiran dari banyak penulis sains fiksi ratusan tahun sebelum hal itu menjadi kenyataan. Beberapa karya ini juga menulis penggambaran bagaimana hal tersebut dapat dilakukan. Pada abad 20, dengan pengembangan propulsiteknologi yang cukup, material yang kuat dan ringan dan terobosan teknologi dan sains lainnya, ide misi luar-bumi tidak lagi hanya sekedar impian tapi suatu kenyataan.
Museum National Air and Space (National Air and Space Museum, NASM) di National Mall di Washington, D.C. memajang sebuah contoh batu bulan yang dapat dilihat dan disentuh oleh masyarakat, sebuah kapsul Gemini dan roket SovietSteven F. Udvar-Hazy Center di Dulles International Airport di Virginia Utara menampilkan banyak teknologi aerospace dalam satu tempat: Pesawat luar angkasa Enterprise, sebuahConcorde dan beberapa pesawat lainnya. Museum Space & Rocket Center A.S di Huntsville, Alabama dekat dengan Redstone Arsenalmenampilkan banyak perangkat angkasa, termasuk replika roket Saturn V Apollo 11 ukuran-penuh, Apollo asli, dan kapsul pelatih luar-angkasa Merkurius, dan kapsul luar angkasa Apollo 16 asli.
Lihat juga: Blue Marble, sebuah gambar tahun 1972 yang diambil oleh Program Apollo


Garis waktu penjelajahan angkasa


1957-1975

TanggalKesuksesan pertamaNegaraNama misi
1946Hewan di angkasa (lalat buah)US flag 48 stars.svg USA-ABMAV2
21 Agustus 1957ICBMFlag of the Soviet Union.svg USSRR-7/SS-6 Sapwood
4 Oktober 1957Satelit buatanFlag of the Soviet Union.svg USSRSputnik 1
3 November 1957Hewan di orbit (anjing)Flag of the Soviet Union.svg USSRSputnik 2
3 Januari 1958Pendeteksian Sabuk Van AllenUS flag 48 stars.svg USA-ABMAExplorer I
18 Desember 1958Satelit komunikasiUS flag 48 stars.svg USA-ABMAProject SCORE
14 September 1959Probe ke BulanFlag of the Soviet Union.svg USSRLuna 2
17 Februari 1959Satelit cuacaUS flag 48 stars.svg USA-NASA (NRL)1Vanguard 2
7 Agustus 1959Foto Bumi dari angkasaUS flag 49 stars.svg USA-NASAExplorer 6
18 Agustus 1960Reconnaissance satelliteFlag of the United States.svg USA-Air ForceKH-1 9009
12 April 1961Manusia di orbitFlag of the Soviet Union.svg USSRVostok 1
18 Maret 1965Aktivitas extra-vehicularFlag of the Soviet Union.svg USSRVoskhod 2
15 Desember 1965Rendezvous orbital2Flag of the United States.svg USA-NASAGemini 6A/Gemini 7
1 Maret 1966Probe ke planet lainFlag of the Soviet Union.svg USSRVenera 3
21 Juli 1969Manusia di BulanFlag of the United States.svg USA-NASAApollo 11
23 April 1971Stasiun angkasaFlag of the Soviet Union.svg USSRSalyut 1
15 Juli 1975Misi gabungan pertama A.S.-USSRFlag of the Soviet Union.svg USSR Flag of the United States.svg USA-NASAApollo-Soyuz Test Project
1Projek Vanguard ditransfer dari NRL ke NASA sesaat sebelum peluncuran.2Uni Soviet telah mencoba rendezvous lebih awal pada 125 Agustus 1962; Namun, Vostok 3 dan Vostok 4 hanya berjarak lima kilometer satu sama lain, dand berada dalam bidang orbit yang berbeda. Pravda tidak menyebut informasi ini dan menandakan bahwa rendezvous telah dilaksanakan.


Kapal angkasa penggunaan ulang

Space Shuttle Columbia beberapa detik setelah penyalaan mesin, 1981 (NASA)
Kapal angkasa penggunaan ulang pertama (shuttle angkasa) diluncurkan oleh AS pada perayaan tahunan ke-20 penerbangan Gagarin, 12 April1981. Pesawat angkasa penggunaan ulang pertama (dan sejauh ini) otomatis adalah Buran, diluncurkan oleh USSR pada 15 November 1988.




Ketinggian dari pesawat penjelajah angkasa biasanya berada pada arasthermosphere

Kapal perang Bismarck

Kapal perang Bismarck adalah kapal perang terbesar Jerman yang pernah dibuat pada masa Perang Dunia II.[1] Nama kapal ini berasal dari nama Kanselir Jerman pada abad ke-19, Otto von BismarckBismarck menjadi terkenal setelah berhasil menenggelamkan kapal perang utama Angkatan Laut Britania Raya (Inggris), HMS Hood dalam Pertempuran Selat Denmark pada tahun 1941.Bismarck dan saudara kembarnya Tirpitz merupakan kapal utama (capital ship) AL Jerman (Kriegsmarine) di Perang Dunia II. Selain Bismarck, beberapa kapal perang lain yang dibuat dan ikut terjun dalam Perang Dunia II adalah Yamato dan Musashi yang merupakan capital ship Jepang. Ada pula USS Missouri dan USS Mississippi yang merupakan capital ship Amerika Serikat, namun keduanya terlambat memasuki kancah perang.


Awal pembuatan


Jerman yang kalah dalam Perang Dunia I harus menerima Perjanjian Versailles yang antara lain membatasi pembangunan angkatan bersenjatanya. Angkatan lautnya hanya menggunakan model Kapal Pre Dreadnought, yang terdiri dari hanya 6 dari 8 kapal jelajah tua yang ringan, 12 dari 32 kapal perusak (destroyer) dan kapal torpedo (torpedo boat), tanpakapal indukkapal jelajah tempur (battle cruiser) dan kapal jelajah berat (heavy cruiser). Bila kapal-kapal yang disebutkan di atas berumur lebih dari 20 tahun, Jerman boleh mengganti namun tidak boleh melebihi 10.000 ton dengan persenjataan paling besar 11 inci (±279 mm). Kapal penjelajah tak lebih dari 6000 ton dengan persenjataan paling besar 6 inci (±152 mm). Untuk kapal perusak tak melebihi 800 ton dan kapal torpedo (torpedo boat) tak lebih dari 200 ton.
Adolf Hitler yang berhasil memenangkan kursi pemilu untuk menduduki jabatan Reichskanzler (Kanselir), kemudian menjadi Reichspresident menggantikan Paul Von Hindenburg dan akhirnya menjabat sebagai panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Jerman sehingga semua kekuasaan menjadi satu di tangan Hitler. Dengan kekuasaan itu, Hitler secara sepihak tidak mengakui Perjanjian Versailles, Prancis.
Pada Juni 1939 Hitler berhasil mencapai perjanjian dengan Inggris di mana Jerman diizinkan memiliki angkatan laut yang sama besarnya dengan angkatan laut Inggris. Kesempatan ini digunakan oleh Hitler secara diam-diam untuk membangun angkatan laut yang sangat besar kekuatannya di mana Laksamana Erich Raeder ditunjuk merencanakan pembangunan Angkatan Laut Jerman yang memakan waktu 6 tahun yang dinamakan Z-Plan (rencana Z) sesuai dengan keinginan Jerman sendiri.
Proyek ini dimulai pada Januari 1939 dengan perhitungan perang melawan Inggris baru akan dapat berkobar pada 1945. Rencana Z itu antara lain membangun kapal perang berukuran 56.000 ton yakni Bismarck dan Tirpitz yang beratnya 42.000 ton, tiga kapal perang berukuran 31.000 ton (DeutschlandAdmiral Scheer dan Graf Spee) yang lazim disebut kapal perang kantong (pocket battleship,Panzerschiff), dua kapal pengangkut pesawat (salah satunya adalah Graf Zeppelin), lima kapal jelajah berat (HipperBlucherPrinz EugenSeydlitz danLutzow). Di samping itu ada pula 44 kapal jelajah ringan, 68 perusak, 90 kapal torpedo dan 249 kapal selam yang terkenal sebagai U-Boot. Hitler berjanji kepada Raeder bahwa Jerman dalam waktu singkat tidak akan berperang dengan Inggris.


Keserakahan yang menggagalkan rencana

Gagalnya rencana Z ini karena Hitler ingin cepat mewujudkan Jerman Raya dengan mencaplok wilayah wilayah yang berbahasa Jerman dan wilayah-wilayah yang dulunya dikenal sebagai Kekaisaran Jerman-Prusia (Reich II masa kekaisaran Wilhelm I,Friedrich III dan II) yang diwujudkan dalam bentuk Jerman Raya (Reich III atau Reich Ketiga). Dalam pengembangan angkatan bersenjatanya, Hitler yang berorientasi pada daratan merasa cukup kuat melihat perkembangan Angkatan Darat (Wehrmahct) dan Angkatan Udaranya (Luftwaffe), sedangkan perkembangan Angkatan Lautnya, baru sampai tahap awal saja; yang baru selesai adalah Tirpitz dan Bismarck dan kapal selamnya yang memang sudah dikenal sebagai "hantu" perairan Eropa Barat pada masa-masa sebelumnya.
Bismarck, battle cruiser terbesar Angkatan Laut Jerman ini dibangun di galangan kapal Hamburg pada 1939. Panjangnya 251 meter, Bismarck mempunyai kecepatan 30 knot (±56 km/jam) dengan berat 50.900 ton dipersenjatai dengan delapan buah meriam berukuran 15,5 inci (±394 mm), 12 buah meriam 5,9 inci (±150 mm), Anti udara 16-237 mm dan 12-20 mm, delapan buah tabung torpedo (torpedo tube) berukuran 21 inci (±533 mm) dan enam pesawat terbang. Sisi dan geladak Bismarck dilapisi baja setebal 32 cm. Invasi Nazi ke Polandiapada 1939 membuat Inggris mengultimatum Hitler agar mundur ke Jerman dengan ancaman Inggris akan menyatakan perang terhadap Jerman. Namun ultimatum itu (3 September 1939) dianggap sepi oleh Jerman. Angkatan Laut Jerman yang belum siap ini harus menemukan taktik untuk menghadapi armada Inggris yang lebih lengkap, siap, berperalatan baru dan bertradisi angkatan laut yang lebih tua.
Laksamana Raeder menyusun suatu operasi yang diberi sandi Rhein Übung (Latihan Rhein, nama sungai di Jerman). Dalam Perang Dunia I Jerman berhasil menerapkan operasi tersebut dengan menghancurkan kapal-kapal konvoi angkatan laut Inggris di mana saja. Tercatat Scharnhorst dan Gneisenau dalam permulaan Perang Dunia II itu berhasil menenggelamkan kapal-kapal komersial Inggris dengan total seberat 115.622 ton.
Kali ini Laksamana Raeder tak dapat mengerahkan sejumlah kapal perang yang dibutuhkannya, antara lain Sharnhorst dan Gneisenau yang harus masuk dok. Maka diberangkatkanlahBismark dan Prinz Eugen ke Atlantik Utara di bawah Laksamana Guenther Luetjens. Berangkat dari Gdynia di Laut Baltik melalui Laut Timur, selatan Kattegat dan Skagerrak dan dipantau oleh kapal jelajah Gotland milik Angkatan Laut Swedia yang saat itu netral.


Dipantau terus

Berita ini kemudian oleh intel Inggris di Swedia disampaikan ke Laksamana Sir Johan Tovey dan pada tanggal 22 Mei segera saja pangkalan AL Inggris di Scapa Flow langsung mengirim armadanya terdiri dari kapal jelajah tempur HMS Hood dan HMS Prince of Wales (yang kemudian tenggelam di perairan Malaysia-Singapura pada awal Perang Pasifik (Perang Asia Timur Raya) dengan Jepang, serta 6 kapal perusak yang dipimpin oleh Laksamana Hollaand untuk menjaga Selat Denmark di barat-daya Islandia.
Sebelum Laksamana Tovey memberikan perintah kepada Laksamana Holland di Selat Denmark, penjelajah berat Norfolk sudah lebih dulu mendapat tugas di sana sendirian di bawah pimpinan Laksamana Walker. Baru pada tanggal 22 Mei sebuah penjelajah berat lainnya yang bernama Suffolk mendapat perintah untuk bergabung dengan Norfolk.
Ketidakpastian arah dan tujuan Bismarck dan Prinz Eugen membuat AL Inggris tetap menjaga daerah-daerah penting lainnya. Di perairan Islandia, ada dua buah penjelajah ringanBirmingham dan Manchester. Begitu pula di Scapa Flow, tetap disiagakan sejumlah kapal perang.
Malam harinya, Laksamana Tovey juga turut berlayar dengan kapal tempur King George V, kapal induk Victorious, sejumlah penjelajah, dan sejumlah perusak lainnya. Pada akhirnya armada Tovey tidak pernah bertempur secara langsung dengan Bismarck.
Cuaca yang amat buruk pada waktu itu memberikan perlindungan sekaligus petaka bagi Bismarck dan Prinz Eugen. Pesawat intai badan intelijen Jerman tidak pernah sampai ke Scapa Flow sehingga pemimpin Bismarck dan Prinz EugenLaksamana Lutjens tidak tahu-menahu apakah ada kapal yang menguntitnya. Sebaliknya pesawat intai Inggris juga gagal menemukan posisi Bismarck. Jadi kedua pihak sama-sama mencari musuh mereka dalam keadaan buta sama sekali, tetapi tetap saja Inggris diuntungkan karena mereka memiliki jumlah kapal perang yang jauh lebih banyak di sekitar laut Atlantik.


Pertempuran di Selat Denmark

Cuaca tetap buruk pada tanggal 23 Mei, saat Bismarck memasuki Selat Denmark. Lutjens tidak tahu kalau di selat ini Suffolk dan Norfolk sedang berpatroli. Begitu pula Laksamana Walker tidak tahu kalau Bismarck sudah sampai ke Selat Denmark. Di sini kesalahan badan intelijen Jerman menjadi fatal. Mereka menganggap Inggris tidak memiliki radar yang cukup baik untuk mencari musuh di cuaca buruk, sehingga Lutjens dengan tenang menyuruh Bismarck dan Prinz Eugen melewati daerah yang berkabut tebal. Perlindungan alam ini nyaris tak berguna karena Suffolk ternyata sudah memiliki radar yang mumpuni mencari musuh, tapi Norfolk tidak mempunyai radar sehingga nyaris mustahil dia bisa menemukan Bismarck.
Malam harinya tertangkaplah Bismarck di radar Suffolk. Melihat ini, Laksamana Walker langsung memerintahkan kapalnya untuk mundur sembari mengabari Scapa Flow tentang posisiBismarck. Tapi entah kenapa, berita ini tak pernah sampai. Untung bagi Inggris, Norfolk yang tak mempunyai radar tetap mondar-mandir di selat Denmark sebelum radar Bismarckmemergokinya dan menembakinya. Tembakan ini mengawali pertempuran yang baru akan berakhir 3 hari lagi. Melalui serangan inilah Tovey mendapati posisi armada Lutjens. Norfolksendiri memutuskan mundur dengan bantuan tabir asap dan tidak menerima kerusakan sedikitpun.
Kapal Suffolk dan Norfolk membayangi kedua kapal Jerman tersebut sembari menunggu kedatangan Laksamana Holland. Melalui radio, Laksamana Holland memberi tahu Laksamana Walker tentang rencananya. Rencananya kira-kira seperti ini: saat Hood dan Prince of Wales menembaki Bismarck, maka Suffolk dan Norfolk harus memusatkan serangannya ke Prinz Eugen. Tapi perintah ini tidak pernah sampai ke Admiral Walker.Walker mengira kekuatan Hood dan Prince of Wales sudah cukup untuk mengalahkan Bismarck. Dugaan yang ternyata keliru.
Pagi hari tanggal 24 Mei Hood dan Prince of Wales bertemu lawannya. Laksamana Holland kemudian memerintahkan menembak. Serangan Hood dan Prince of Wales diperintahkan untuk dipusatkan ke Bismarck, dengan kata lain Holland tetap melaksanakan rencana awalnya. Sedangkan Suffolk dan Norfolk dengan santai mengawasi pertempuran dari jauh.
Hood meledak dan tenggelam (asap di bagian kanan, yang di tengah adalah Prince of Wales terkena peluru Bismarck)
Kesalahan fatal lain kembali dilakukan Hood. Bukannya menembaki Bismarck, yang ditembaki malah Prinz EugenBismarck dan Prinz Eugen dengan kompak menembaki kapal yang sama: Hood. Segera saja Hood dihujani proyektil peluru 20,3 cm dan 38 cm. Lalu terjadilah peristiwa yang luar biasa; sebuah peluru Bismarck tepat mengenai gudang penyimpanan amunisi milik Hood yang lalu meledak dengan dashyat dan melontarkan api sampai 300 meter. Hood lalu patah menjadi dua dan tenggelam ke dasar laut. Melihat ini, segera saja Prince of Wales memutar haluannya dari tempat Hood tenggelam, kalau-kalau masih ada yang selamat. Tapi dari total 1419 awak kapal, hanya 3 awak yang berhasil diselamatkan. Setelah Hood tenggelam, giliran Prince of Wales menerima peluru kombinasi Bismarck dan Prinz Eugen. Segera saja Prince of Wales menerima tembakan-tembakan akurat Bismarck yang berakibat bagian buritannya berlubang dan kemasukan ratusan ton air laut. Lalu dikeluarkan perintah untuk mmemutus pertempuran dan Prince of Wales mundur di bawah perlindungan tabir asap.
Prinz Eugen sendiri tidak mendapat kerusakan sama sekali. Tapi Bismarck mendapat dua tembakan tepat dari Prince of Wales yang menyebabkan kecepatannya berkurang dan meninggalkan berkas minyak di sepanjang jalur yang dilaluinya. Berkas inilah yang nantinya akan mempermudah pesawat torpedo AL Inggris untuk mencari Bismarck.


Dikejar dan dihancurkan

Berita tenggelamnya HMS Hood membuat pihak Inggris sedih sekaligus marah. Pembalasan pun dilakukan secara radikal dan agresif. Laksamana Tovey langsung mengerahkan tak kurang dari 16 kapal perang hanya untuk mengejar Bismarck. Semua kapal itu umumnya sedang melakukan patroli atau menjaga konvoi dagang. Bahkan beberapa di antaranya sudah mulai kehabisan bahan bakar. Namun Laksamana Tovey tidak memperdulikan itu. Begitu pula dengan kapal-kapal yang diperintahkan, mereka tidak peduli keadaan mereka. Mereka hanya ingin mencari dan menghabisi Bismarck. Pengejaran Bismarck tetap menemui berbagai kendala walau jumlah kapal yang dikerahkan sangat banyak. Penjelajah HMS Suffolk danHMS Norfolk yang menguntit Bismarck melalui bekas minyak yang ditinggalkannya pun dihadang badai dan hujan sehingga Bismarck tiba-tiba hilang dan baru ditemukan berjam-jam kemudian (24 Mei 1941). Tanggal 25 Mei Bismarck menghilang dari radar Suffolk, padahal pada saat itu para perwira mereka sudah terlalu letih. Mereka sudah berhari-hari tak tidur dan senantiasa terus berada di menara komando memantau BismarckBismarck baru ditemukan lagi tanggal 26 Mei saat sebuah pesawat intai PBY-5 Catalina memergokinya.
Segera saja pesawat-pesawat jenis Swordfish dari kapal induk HMS Arc Royal menyerang namun keliru karena yang diserangnya ternyata adalah kapal Inggris HMS Sheffield. Beruntung serangan tersebut meleset. Serangan kedua berhasil mengenai sasarannya dan Bismarck terkena tembakan torpedo pada peralatan kemudinya dan karena terendam air sehingga tidak dapat diperbaiki.
Bismarck yang kemudinya rusak kemudian dikejar oleh perusak Cossack dan 4 perusak lainnya di bawah pimpinan Kapten Vian. Terjadi kontak antara armada ini tapi karena badai, kontak tersebut putus. Kontak baru terjadi pada pukul 08.43 pada tanggal 27 Mei 1941. Saat itu HMS King George V memergoki lawan yang sudah berhari-hari dicarinya. Segera sajaBismarck mendapat salvo tembakan dari HMS King George VHMS RodneyHMS Norfolk, dan HMS Dorsetshire. Pertempuran pun terjadi dan Bismarck yang dikeroyok akhirnya tenggelam pada pukul 10.40 pagi, setelah ditorpedo HMS Dorsetshire.


Analisis kesalahan Bismarck

Kemenangan itu begitu berarti bagi Inggris dan diabadikan dalam sebuah film di tahun 1960-an. Para pakar dan sejarawan berpendapat bahwa terjadi berbagai kesalahan fatal sejakBismarck berangkat dari Gdynia. Seharusnya Bismarck tidak berlayar melalui selat Kattegat dan Skaggerrak dan Laut Timur karena di jalur itu penuh dengan mata-mata yang mengamatinya. Akan lebih aman jika melalui Kanal Kaisar Wilhelm. Hal lain adalah Bismarck mestinya menambah bahan bakarnya sehingga bisa melarikan diri dari gempuran peluru lawan.

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes